MAKALAH
BAHASA
ANAK USIA DINI
“Metode-Metode
dalam Perkembangan Bahasa”
OLEH
KELOMPOK 3
1.
GHITA
UTAMI ZELDRA (1305187)
2.
HASANAH
ZAILI (1300716)
3.
YULIA
SAFITRI (1300675)
4.
EVA
DELFIA (1305191)
5.
NETA
AYU SARI (1300694)
6.
RINA
RAHMATIKA (1300713)
7.
YANDA
MEILA SARI (1300693)
8.
ELSI
PUTRI (1300750)
9.
MUTMAINNAH
HARAHAP (1300713)
10.
FAJRIAH
ILMAWATI. M (1305250)
11.
EFRIDA
YANTI (1305240)
12.
RETNO
IKA HARYANI (1300764)
13.
ERIKA
DWI YANTO (1305243)
DOSEN PEMBIMBING:
Dra. Hj. YULSYOFRIEND, M.Pd
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah
memberikan karunia dan kasih sayangnya kepada penulis, sehinga diberikan
kemampuan untuk menyelesaikan makalah ini dengan tema “ Metode-Metode dalam Perkembangan Bahasa”
tepat pada waktunya.
Makalah ini ditulis guna memenuhi
salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Bahasa Anak Usia Dini (1). Selama melakukan
penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan baik berupa informasi,
arahan, petunjuk maupun dukungan moril dari pihak-pihak terkait. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.
Dosen pembimbing
2. Pihak Perpustakaan, dan
3.
Rekan-rekan mahasiswa yang telah berpartisipasi
dalam penyusunan makalah ini.
Penulis sangat menyadari
bahwa tulisan ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan, mengingat akan keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk
kesempurnaan di masa yang akan datang.
Semoga tulisan ini bermanfaat terutama bagi penulis sendiri dan bagi
masyarakat Universitas Negeri Padang. Atas segala partisipasinya penulis
ucapkan terima kasih.
Padang, 11 Maret 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR
ISI................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1
B. Rumusan
Masalah.................................................................... 1
C. Tujuan....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Metode
bercakap-cakap……………………………………….. 3
B. Metode Tanya jawab…………………….……………………… 8
C. Metode pemberian tugas…………………….………………….. 10
D. Metode praktek langsung………………………………………… 13
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan............................................................................... 16
B. Saran......................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Sebagai seorang guru
PAUD, sudah seharusnya kita memiliki ilmu pengetahuan yang cukup untuk mengajar
anak usia dini. Anak usia dini merupakan masa awal dimana mereka memiliki
sejumlah potensi yang harus dikembangkan sebagaimana mestinya agar mereka dapat
tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang berguna di masa mendatang. Salah
satu potensi yang harus mereka kembangkan diantaranya adalah kemampuan
berbahasa. Karena anak dapat berkomunikasi melalui bahasa, baik itu bahasa
verbal maupun nonverbal.
Kemampuan berbahasa bagi anak usia dini
merupakan aspek yang sangat penting untuk dikembangkan karena bahasa merupakan
sarana berkomunikasi dengan orang lain. Melalui bahasa, seseorang dapat
menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat atau
gerak. Dalam mengembangkan bahasa anak usia dini, seorang guru PAUD dapat
melakukannya dengan berbagai metode diantara metode Tanya jawab,
bercakap-cakap, pemberian tugas dan praktek langsung. Bahasa anak akan
berkembang dengan baik jika semua metode diatas terlaksana dengan baik oleh
seorang guru.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas,
penulis akan membahasan tentang “Metode-Metode
Dalam Perkembangan Bahasa (Metode Tanya Jawab, Bercakap-Cakap, Pemberian Tugas
Dan Praktek Langsung)”.
B.
Rumusan
masalah
Adapun
rumusan masalah ini yang timbul dari latar belakang poin di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1.
Bagaimana penerapan metode
bercakap-cakap di TK?
2.
Bagaimana Penerapan metode Tanya jawab
TK?
3.
Bagaimana penerapan metode pemberian tugas di TK?
4.
Bagaimana bagaimana
penerapan metode praktek langsung di TK?
C.
Tujuan
Adapun tujuan yang akan di dapat dalam penyusunan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui penerapan
metode bercakap-cakap di TK
2.
Mengetahui Penerapan
metode Tanya jawab TK
3.
Mengetahui penerapan
metode pemberian tugas di TK
5.
Mengetahui bagaimana penerapan metode praktek langsung di TK
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode bercakap-cakap di TK
1.
Pengertian
metode bercakap-cakap
Dra. Moeslikhaton R.
MPd (1999:92) menuliskan bahwa bercakap-cakap dapat berarti komunikasi lisan
antara anak dan guru atau antara anak dengan anak melalui kegiatan monolog dan
dialog. Kegiatan monolog dilaksanakan di kelas dengan cara anak berdiri dan
berbicara di depan kelas atau di tempat duduknya, mengungkapkan segala sesuatu
yang diketahui, dimiliki dan dialami, atau menyatakan perasaan tentang sesuatu
yang memberikan pengalaman yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, atau
menyetakan keinginan untuk memiliki atau bertindak sesuatu.
Menurut Hilderbrand, (1986:297) pada
buku Metode pengajaran di TK karangan Dra. Moeslichatoen R, MPd (1999:26)
bercakap-cakap berarti saling mengomunikasikan pikiran dan perasaan secara
verbal atau mewujudkan kemampuan bahasa reseptip dan ekspresif. Lain pula menurut
Gordin & Browne 1985:314 pada buku yang sama dikatakan bahwa bercakap-cakap
dapat pula diartikan sebagai dialog atau sebagai perwujudan bahasa reseptif dan
ekspresif dalam suatu situasi.
Moeslichaton melanjutkan bercakap-cakap merupakan salah satu bentuk
komunikasi antar pribadi. Berkomunikasi merupakan proses dua arah. Untuk
terjadinya komunikasi dalam percakapan diperlukan keterampilan mendengar dan
keterampilan berbicara. Untuk bercakap-cakap secara efektif, belajar
mendengarkan dan belajar berbicara sama pentingnya. Sebagai pendengar dalam
berkomunikasi antar pribadi sedikitnya ada tiga hal yang harus dilakukan,
yaitu:
a)
Mengukur
pemahaman yang didengarnya secara pasti
b)
Bila mengetahui
bahwa pesan yang disampaikan itu tidak jelas, ia dapat memberitahukan kepada si
pembicara.
c)
Ia dapat
menentukan informasi tambahan yang dibutuhkan agar dapat menerima pesan
tersebut.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa metode bercakap-cakap adalah suatu cara penyampaian bahan
pengembangan bahasa yang dilaksanakan melalui bercakap-cakap dalam bentuk Tanya
jawab antara anak dengan guru atau anak dengan anak, yang dikomunikasikan
secara lisan dan merupakan salah satu bentuk komunikasi antar pribadi, dimana
satu dengan yang lainnya saling mewujudkan bahasa yang reseptif dan ekspresif
dalam suatu dialog yang terjadi dalam suatu situasi
2.
Manfaat
metode bercakap-cakap
Dra Moeslichatun (199:95) menyatakan bahwa metode bercakap-cakap mempunyai
manfaat:
a.
Meningkatkan keberanian anak untuk
mengaktualisasikan diri dengan menggunakan kemampuan berbahasa secara
ekspresif, menyatakan pendapat, menyatakan perasaan, menyatakan keinginan, dan
kebutuhan secara lisan.
b.
Meningkatkan
keberanian anak untuk menyatakan secara lisan apa yang harus dilakukan oleh
diri sendiri dan anak lain.
c.
Meningkatkan
keberanian anak untuk mengadakan hubungan dengan anak lain atau dengan gurunya
agar terjalin hubungan social yang menyenangkan.
d.
Dengan seringnya anak mendapat kesempatan
untuk mengemukakan pendapatnya, perasaannya, dan keinginannya maka hal ini akan
semakin meningkatkan kemampuan anak membangun jati dirinya.
e.
Dengan seringnya
kegiatan bercakap-cakap diadakan, semakin banyak informasi baru yang diperoleh
anak yang bersumber dari guru atau anak lain.
Selanjutnya Moeslichatun menyatakan makna penting bagi perkembangan anak
taman kanak-kanak karena bercakap-cakap dapat.
a.
Meningkatkan keterampilan berkomunikasi dengan
orang lain
b.
Meningkatkan
keterampilan dalam melakukan kegiatan bersama
c.
Meningkatkan
keterampilan menyatakan perasaan, serta menyatakan gagasan pendapat secara
verbal
d.
Membantu
perkembangan dimensi social, emosi dan kognitif, terutama berbahasa.
3.
Tujuan metode bercakap-cakap
Dengan mengunakan metode bercakap-cakap tujuan pengembangan bahasa yang
ingin dicapai antara lain:
a. Mengembangkan kecakapan dan keberanian anak dalam
menyampaikan pendapatnya kepada siapapun.
b. Memberi
kesempatan kepada anak untuk berekpresi secara lisan
c. Memperbaiki ucapan dan lafal anak
d. Menambah perbendaharaan/kosa kata
e. Melatih daya tangkap anak
f. Melatih daya piker dan fantasi anak
g. Menambah pengetahuan dan pengalaman anak didik
h. Memberikan kesenangan kepada anak
i.
Merangsang anak untuk belajar membaca dan
menulis.
4.
Kelebihan dan kelemahan metode bercakap-cakap
Metode bercakap-cakap memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya yaitu:
a. Anak mendapat kesempatan untuk mengemukakan ide-ide
dan pendapatnya
b. Anak mendapat kesempatan untuk menyumbangkan
gagasannya
c. Hasil belajar dengan metode bercakap-cakap bersifat
fungsional karena topic/tema yang menjadi bahan percakapan dalam keseharian dan
di lingkungan anak.
d. Mengembangkan
cara berpikir kritis dan sikap hormat atau menghargai pendapat orang lain.
e. Anak mendapat
kesempatan untuk mengembangkan kemampuan belajarnya pada taraf yang lebih
tinggi.
Sedangkan kelemahan metode bercakap-cakap yaitu:
a. Membutuhkan waktu yang cukup lama
b. Memerlukan ketajaman dalam menangkap inti pembicaraan
c. Dalam prakteknya, percakapan akan selalu didominasi
oleh beberapa orang saja.
d. Implementasi
metode bercakap-cakap pada pengembangan bahasa garis-garis besar program
kegiatan belajar taman kanak-kanak 1994
5.
Bentuk-bentuk metode bercakap-cakap
a.
Bercakap-cakap
bebas
Bercakap-cakap bebas adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh
seorang guru dengan seorang anak atau sekelompok anak taman kanak-kanak dalam
membahas berbagai topic yang berkaitan dengan pembelajaran di taman kanak-kanak.
Langkah-langkah dalam melakukan metode ini adalah:
1) mengkondisikan anak-anak untuk dapat duduk dengan
nyaman dan tertib, yang penting anak dapat melihat anda dan anak lainnya.
2) mengajukan pertanyaan yang dapat merangsang anak untuk
bercakap-cakap.
3) Anak mulai melaksanakan percakapan dengan anda.
4) memberi kesempatan, agar anak dapat menceritakan
tentang kejadian di sekitarnya sesuai dengan pertanyaan anda.
5) Apabila anda menemukan anak yang belum dapat
mengucapkan kalimat dengan baik dan benar (kalimat sederhana), anda hendaknya
berusaha memperbaiki secara bijaksana dan bagi yang pasif diberi dorongan atau
motivasi
6) melakukan evaluasi dari kegiatan percakapan tersebut.
b. Bercakap-cakap menurut pokok bahasan
Bercakap-cakap menurut pokok bahasan adalah kegiatan percakapan
antara guru dengan anak didik, dengan pokok bahasan yang telah ditetapkan .
Pokok bahasan yang menjadi topik percakapan disesuaikan dengan tema
pembelajaran yang dipilih baik untuk kelompok A maupun untuk kelompok B.
Langkah-langkah dalam melakukan percakapan adalah:
1) menyiapkan media atau alat peraga yang disesuaikan
dengan pokok bahasan sebagai topik percakapan.
2) Dengan nyanyian atau permainan anda mengkondisikan
anak-anak untuk dapat duduk dengan nyaman dan tertib. yang penting anak dapat
melihat Anda dan anak lainnya.
3) membicarakan alat peraga yang telah di siapkan.
4) merangsang percakapan anak dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pokok bahasan.
5) memberi kesempatan pada anak untuk menjawab pertanyaan
dengan kalimat sederhana.
6) berusaha memperbaiki secara bijaksana bagi anak yang
belum dapat mengucapkan dengan baik dan member anak tersebut motivasi.
7) Menyimpulkan topic dan melakukan evaluasi
c. Bercakap-cakap berdasakan gambar seri
Kegiatan bercakap- cakap
berdasarkan gambar seri adalah suatu kegiatan percakapan yang dilakukan guru
kepada anak TK dengan bantuan buku bergambar yang critanya berseri. Biasanya
terdiri dari 4 seri. Langkah-langkah bercerita melalui gambar seri ini adalah:
1) menyiapkan alat peraga yang digunakan
2) mengatur dan mengkondisikan tempat duduk anak yang
nyaman.
3) memperhatikan 4 gambar yang diperlihatkan oleh anda di
papan tulis.
4) mendengarkan penjelasan tentang judul gambar seri
5) melepas gambar yang terdapat di papan tulis.
6) Anak dan guru membicarakan gambar satu demi satu dan
mencari hubungan antara gambar- gambar.
7) Anak menyimpulkan isi cerita.
8) memberi tugas pada anak untuk mengurutkan 4 gambar
seri tersebut secara bergantian
B.
Metode Tanya jawab di TK
1.
Pengertian metode Tanya jawab
Menurut Dra.
Roestiyah N.K, metode Tanya Jawab adalah suatu cara
mengajar di mana guru dan siswa aktif
bersama, guru bertanya siswa memberikan jawaban,
siswa mengemukakan pendapat ide baru, dan dengan ini
guru bertujuan. Sedangkan menurut Drs.
Soetomo, metode Tanya Jawab adalah suatu metode di mana guru
menggunakan/memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa menjawab,
atau sebaliknya siswa bertanya pada guru
dan guru menjawab pertanyaan siswa.
Metode Tanya Jawab, menurut Syaiful B. Djamarah adalah
cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang harus dijawab, terutama oleh dari guru kepada siswa, tetapi
dapat pula dari siswa kepada guru. Sedangkan menurut Armai Arief, metode Tanya Jawab
adalah suatu teknik penyampaian pelajaran dengan
cara guru mengajukan pertanyaan. Atau suatu metode di
dalam pendidikan di mana guru bertanya sedangkan siswa menjawab tentang materi
yang ingin diperoleh.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan
bahwa metode Tanya Jawab ialah suatu metode mengajar
yang dijadikan adanya komunikasi langsung di mana guru
mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa menjawab tentang materi
yang diperolehnya atau sebaliknya siswa bertanya dan guru menjawab
sehingga siswa termotivasi.
2.
Tujuan metode Tanya jawab
Tujuan
metode Tanya jawab ini adalah:
a. Melatih
keberanian anak untuk mengajukan pendapat
b.Melatih keberanian anak untuk
bertanya terhadap apa yang tidak dipahaminya.
c. Melatih anak
dalam bertutur dengan intonasi yang baik.
d.
Mengembangkan kosakata dan perbendaharaan kata anak.
e. Melatih anak
untuk menghargai pendapat orang lain
f. Melatih anak
untuk mau mendengarkan atau mendengar pertanyaan maupun jawaban orang lain.
3.
Bentuk-bentuk
kegiatan metode Tanya jawab
a. Tanya jawab
secara spontan
Kegiatan
ini dilakukan oleh guru kepada anak didik, antar anak didik, atau antar
sekelompok anak didik yang dapat dilakukan didalam kelas atau diluar kelas
dengan tidak dibatasi topic/pokok bahasannya
b. Tanya jawab
berdasaran pokok bahasan
Kegiatan
ini biasanya diprogramkan guru dalam pengembangan pembelajarannya akan
mengembangkan semua aspek pengembangan anak di TK. Pada kegiatan Tanya jawab
inipun anak dapat mengekspresikan dirinya melalui mimic atau tanpa mimic.
4.
Pelaksanaan
kegiatan Tanya jawab
Ada
beberapa hal yang harus mendapatkan perhatian dalam pelaksanaan kegiatan Tanya
jawab adalah sebagai berikut (Depdikbud: 1998: 27)
a. Pertanyaan
hendaknya ditujukan kepada semua anak, sehingga semua anak merasa dapat diberi
kesempatan untuk menjwab pertanyaan.
b. Pertanyaan
hendaknya tidak keluar dari ruang lingkup
bahan pengembangan yang telah
diajarkan.
c. Pertanyaan
hendaknya mencakup dan mewakili tujuan yang hendak dicapai.
d. Guru
membimbing dan mengarahkan pengamatannya atau pemikiran anak terhadap bahan
pengembangan yang telah dipelajari.
e. Pertanyaan
hendaknya di ajukan ketika suasana kelas dalam keadaan tenang dan anak-anak
telah menunjukkan kesiapan mental
f. Setiap
jawaban anak hendaknya dihargai.
g. Guru
berusaha membangkitkan keberanian anak untuk bertanya.
h. Guru
memberikan contoh bagaimana mengajukan pertanyaan yang baik.
i.
Sebelum guru menjwab pertayaan anak, lebih baik
jawaban itu ditawarkan kepada semua anak.
j.
Pertanyaan yang diberikan menggunakan bahasa yang
sederhana, singkat dan jelas.
5.
Perbedaan
metode bercakap-cakap dengan Tanya jawab
Pada metode bercakap-cakap interaksi
yang terjadi antara guru dengan anak didik, atau antara anak dengan anak bersifat menyenangkan berupa
dialog yang tidak kaku. Topik percakapan dapat bebas ataupun ditentukan. Dalam
percakapan tersebut, guru bertindak sebagai fasilitator, artinya guru lebih
banyak memotivasi anak dengan harapan anak lebih aktif dalam mengemukakan
pendapatnya atau mengekpresikan secara lisan. Sedangkan pada metode Tanya jawab, interaksi antara
guru dan anak didik, atau antara anak dengan anak bersifat kaku, karena sudah
terikat pada pokok bahasan. Dialog terjadi karena ada yang harus ditanyakan dan
ada yang menjawab dengan benar.
C.
Metode
pemberian tugas
1.
Pengertian
metode pemberian tugas
Menurut Moeslichatoen (Wati, 2012), “Metode pemberian tugas merupakan tugas atau pekerjaan yang sengaja diberikan kepada anak TK yang harus dilaksanakan dengan baik. Tugas
itu diberikan kepada anak TK untuk
memberi kesempatan kepada mereka
untuk menyelesaikan tugas yang
didasarkan pada petunjuk langsung dari
guru yang sudah dipersiapkan sehingga
anak dapat menjalani secara nyata dan
melaksanakan dari awal sampai tuntas.
Tugas yang diberikan kepada anak dapat
diberikan secara perorangan atau
kelompok (Kurikulum Taman kanak-Kanak, 1986:10)”.
Sujiono (2007:77) menyatakan bahwa metode pemberian tugas adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk langsung dari guru, apa yang harus dikerjakan, sehingga anak dapat memahami tugasnya secara nyata agar dapat dilaksanakan secara tuntas. Metode pemberian tugas dapat diberikan secara berkelompok atau perorangan. Sedangkan menurut
Gunarti (2008:73), metode pemberian
tugas merupakan tugas atau pekerjaan
yang sengaja diberikan kepada anak yang
harus dilaksanakan dengan baik.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa metode pemberian tugas merupakan salah satu metode pembelajaran
yang diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran baik dalam bentuk tugas-tugas di sekolah ataupun di
rumah untuk melatih tanggung jawab anak dan melatih seberapa besar pemahaman
anak terhadap materi yang diberikan.
2.
Manfaat
metode pemberian tugas
Manfaat penggunaan metode pemberian tugas
adalah :
a. Untuk memberikan pengalaman belajar
yang dapat meningkatkan cara belajar yang lebih baik dan memantapkan penguasaan
perolehan hasil belajar.
- Bila dirancang secara proportional dapat meningkatkan bagaimana cara belajar yang benar.
- Apabila diberikan secara teratur, berkala akan menanamkan sikap belajar yang positif yang pada gilirannya dapat memotivasi anak untuk belajar sendiri, berlatih sendiri, dan memelajari kembali sendiri.
- Apabila dirancang secara tepat dan seksama akan menghasilkan prestasi belajar secara optimal.
- Bila menggunakan bahan yang bervariasi sesuai denga kebutuhan dan minat, maka memberikan arti yang besar bagi anak TK dalam konteks dapat membangkitkan minat anak terhadap tugas yang akan diberikan berikutnya.
3.
Tujuan metode pemberian tugas
Tujuan metode pemberian tugas adalah:
a.
Anak
memperoleh pemantapan cara mempelajari materi pelajaran secara lebih efektif
karna dalam kegiatan melaksanakan tugas itu anak memperoleh pengalaman belajar
untuk memperbaiki cara belajar yang kurang tepat.
- Untuk meningkatkan keterampilan berfikir, yaitu keterampilan pada kemampuan yang paling sederhana sampai ke yang kompleks yaitu dari kemampuan mengingat sampai kemampuan problem solve.
- Anak mampu meningkatkan kemampuan berfikirnya dalam kaitan pengembangan kreativitas, bahasa, berhitung, music, bermain, dan ilmu pengetahuan alam.
4.
Kelebihan dan kekurangan metode
pemberian tugas
Metode
pemberian tugas memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah:
a. Pengajaran klasikal cenderung untuk
menyesuaikan cara dan kecepatan mengajar terhadap ciri-ciri umum di kelas itu.
b. Metode pemberian tugas digunakan
untuk melatih aktivitas, kretivitas, tanggung jawab dan disiplin peserta didik
dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Peserta didik mendapat kesempatan
untuk melatih diri bekerja secara mandiri.
d. Metode pemberian tugas dapat
merangsang daya pikir peserta didik, karena mereka dituntut untuk menyelesaikan
tugas-tugas yang dihadapinya.
e. Pemberian tugas disamping dapat dilakukan
secara individu bisa juga dilakukan secara kelompok, dalam hal ini peserta
didik dikelompokkan dalam kelompok-kelompok kecil.
Sedangkan kelemahannya adalah:
a. Apabila diberikan tugas kelompok,
seringkali yang mengerjakannya hanya peserta didik tertentu saja..
b.
Apabila
tugas diberikan diluar kelas, sulit untuk mengontrol peserta didik bekerja
secara mandiri dan menyuruh orang lain untuk menyelesaikannya.
c.
Metode
pemberian tugas menuntut tanggung jawab guru yang besar untuk memeriksa dan
memberikan umpan balik terhadap tugas-tugas yang dikerjakan oleh peserta didik.
d.
Sering
terjadi penyimpangan dalam penggunaan metode pemberian tugas dari pengajaran
menjadi semacam hukuman.
e.
Apabila
tugas sulit dikerjakan akan menyita waktu peserta didik untuk kegiatan lainnya.
5.
Langkah-langkah dalam metode
pemberian tugas
a. Tugas harus direncanakan secara
jelas dan sistematis, terutama tujuan penugasan dan cara pengerjaannya.
b. Tugas yang dberikan harus dapat
dipahami peserta didik, kapan mengerjakannya, bagaimana cara mengerjakannya.
c. Apabila tugas tersebut berupa tugas
kelompok, perlu diupayakan agar seluruh anggota kelompok dapat terlibat secara
aktif dalam proses penyelesaian tugas tersebut, terutama kalau tugas tersebut
diselesaikan di luar kelas.
d. Perlu diupayakan guru mengontrol
proses penyelesaian tugas yang dikerjakan oleh peserta didik.
e. Berikanlah penilaian secara
proporsional terhadap tugas-tugas yang dikerjakan peserta didik.
D.
Metode
praktek langsung
1.
Pengertian
praktek langsung
Metode praktik langsung adalah metode
yang dilakukan oleh guru dengan cara melakukan praktek secara langsung sesuai
dengan materi yang akan disampaikan kepada anak-anak. Melalui kegiatan praktik
langsung diharapkan anak mendapatkan pengalaman melalui interaksi langsung
dengan objek. Contoh: Guru menuangkan pasir dalam ember kemudian anak mengikuti
apa yang telah dilakukan guru.
Praktek langsung adalah proses
belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dengan cara melakukan praktek secara
langsung sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada anak-anak.
Praktik langsung, atau hands–on
learning, adalah istilah yang umum dalam pembelajaran sains. Praktik
langsung merupakan pengalaman pendidikan yang melibatkan anak secara aktif
dalam manipulasi objek untuk menambah pengetahuan atau pengalaman (Haury &
Rillero, 1994). Meinhard (Haury & Rillero, 1994) mengemukakan bahwa
kegiatan praktik langsung adalah kegiatan menggunakan objek, berupa makhluk
hidup maupun benda mati, yang tersedia secara langsung untuk penelitian. Metode praktek merupakan metode mengajar
dimana siswa melaksanakan kegiatan latihan praktek agar siswa memiliki
ketegasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.
2.
Karakteristik
metode praktek langsung
Karakteristik Metode Langsung ini
antara lain adalah sebagai berikut:
a. Materi
pelajaran berupa: buku teks yang berisi daftar kosa kata dan penggunaannya
dalam kalimat.
b. Kaidah-kaidah
bahasa diajarkan secara induktif, yaitu berangkat dari contoh-contoh kemudian
diambil kesimpulan.
c. Kata-kata
kongkret diajarkan melalui demonstrasi, peragaan benda langsung dan gambar.
d. Kemampuan
komunikasi lisan dilatihkan secara cepat melalui Tanya jawab yang terencana
dalam pola interaksi yang bervariasi.
e. Kemampuan
berbicara dan menyimak kedua-duanya dilatihkan.
f. Guru dan
siswa sama-sama aktif, tapi guru berperan memberikan stimulus berupa contoh
ucapan, peragaan, dan pertanyaan, sedangkan siswa hanya merespon dalam bentuk
menirukan, menjawab pertanyaan, memeragakan, dan sebagainya.
g. Ketepatan pelafalan dan tata bahasa
ditekankan.
3.
Kelebihan
dan Kekurangan Metode Praktik Langsung
Metode
praktek langsung ini memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihannya yaitu:
a. Pembelajaran lebih bermakna sebab
anak secara langsung dapat mempelajari dan memecahkan masalah secara langsung.
b. Metode ini sangat sesuai dengan
model pembelajaran konstruktivisme yang sedang dikembangkan dalam pembelajaran
saat ini, yaitu merangsang anak untuk berfikir dalam memecahkan masalah.
c. Siswa lebih
mudah mengerti dan memahami.
d. Siswa bisa
langsung memperaktikkan setelah mendapatkan teori.
Sedangkan kekurangannya yaitu:
a. Kadang membutuhkan biaya yang cukup
besar, khususnya dalam praktek langsung terhadap alat-alat tertentu.
b. Tanpa
bimbingan secara baik, biasanya ada anak-anak yang mengalami kesulitan dan
tidak mendapatkan bimbingan dengan benar dari gurunya.
c. Ketidak sediaan alat peraga atau
prasarana yang mendukung
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Metode
bercakap-cakap adalah suatu cara penyampaian bahan pengembangan bahasa yang
dilaksanakan melalui bercakap-cakap dalam bentuk Tanya jawab antara anak dengan
guru atau anak dengan anak, yang dikomunikasikan secara lisan dan merupakan
salah satu bentuk komunikasi antar pribadi, dimana satu dengan yang lainnya
saling mewujudkan bahasa yang reseptif dan ekspresif dalam suatu dialog yang
terjadi dalam suatu situasi. Metode Tanya Jawab
ialah suatu metode mengajar yang dijadikan adanya komunikasi
langsung di mana guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan
dan siswa menjawab tentang materi yang diperolehnya atau sebaliknya siswa
bertanya dan guru menjawab sehingga siswa termotivasi.
Metode pemberian tugas merupakan salah satu metode
pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran baik dalam bentuk tugas-tugas di sekolah ataupun
di rumah untuk melatih tanggung jawab anak dan melatih seberapa besar pemahaman
anak terhadap materi yang diberikan. Sedangkan metode Praktek
langsung adalah proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dengan cara
melakukan praktek secara langsung sesuai dengan materi yang akan disampaikan
kepada anak-anak.
B.
Saran
Dari makalah yang telah dibuat,
penulis mengharapkan saran dan kritikan yang
membangun dari pembaca sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.
DAFTAR
PUSTAKA
Aisyah,
Siti. 2008. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Moeslichatoen.
2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : PT Rineka Cipta
Sujiono,
Yuliani Nurani. 2007. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka.