Selasa, 22 Desember 2015

METODE-METODE DALAM PERKEMBANGAN BAHASA ANAK



MAKALAH
BAHASA ANAK USIA DINI
Metode-Metode dalam Perkembangan Bahasa
OLEH
KELOMPOK 3
1.      GHITA UTAMI ZELDRA    (1305187)
2.      HASANAH ZAILI                (1300716)
3.      YULIA SAFITRI                   (1300675)
4.      EVA DELFIA                        (1305191)
5.      NETA AYU SARI                 (1300694) 
6.      RINA RAHMATIKA                        (1300713)
7.      YANDA MEILA SARI         (1300693)
8.      ELSI PUTRI                          (1300750)
9.      MUTMAINNAH HARAHAP (1300713)
10.  FAJRIAH ILMAWATI. M    (1305250)
11.  EFRIDA YANTI                   (1305240)
12.  RETNO IKA HARYANI      (1300764)
13.  ERIKA DWI YANTO            (1305243)


DOSEN PEMBIMBING:
Dra. Hj. YULSYOFRIEND, M.Pd

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015

KATA PENGANTAR
                                                                              Untitled-1 copy                                                           

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan karunia dan kasih sayangnya kepada penulis, sehinga diberikan kemampuan untuk menyelesaikan makalah ini dengan tema Metode-Metode dalam Perkembangan Bahasatepat pada waktunya.
Makalah ini ditulis guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah  Bahasa Anak Usia Dini (1). Selama melakukan penulisan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan baik berupa informasi, arahan, petunjuk maupun dukungan moril dari pihak-pihak terkait. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.      Dosen pembimbing
2.      Pihak Perpustakaan, dan
3.      Rekan-rekan mahasiswa yang telah berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini.
            Penulis sangat menyadari bahwa tulisan ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, mengingat akan keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan di masa yang akan datang.
Semoga tulisan ini bermanfaat terutama bagi penulis sendiri dan bagi masyarakat Universitas Negeri Padang. Atas segala partisipasinya penulis ucapkan terima kasih.
     

 Padang, 11 Maret  2015


        Penulis




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................      i
DAFTAR ISI................................................................................................      ii
BAB I PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah...........................................................       1   
B.     Rumusan Masalah....................................................................       1                           
C.     Tujuan.......................................................................................      2   
BAB II PEMBAHASAN
A.    Metode bercakap-cakap………………………………………..       3
B.     Metode Tanya jawab…………………….………………………     8
C.     Metode pemberian tugas…………………….…………………..    10
D.    Metode praktek langsung…………………………………………   13
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan...............................................................................       16
B.     Saran.........................................................................................      16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................         17 



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah
      Sebagai seorang guru PAUD, sudah seharusnya kita memiliki ilmu pengetahuan yang cukup untuk mengajar anak usia dini. Anak usia dini merupakan masa awal dimana mereka memiliki sejumlah potensi yang harus dikembangkan sebagaimana mestinya agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang berguna di masa mendatang. Salah satu potensi yang harus mereka kembangkan diantaranya adalah kemampuan berbahasa. Karena anak dapat berkomunikasi melalui bahasa, baik itu bahasa verbal maupun nonverbal.
      Kemampuan berbahasa bagi anak usia dini merupakan aspek yang sangat penting untuk dikembangkan karena bahasa merupakan sarana berkomunikasi dengan orang lain. Melalui bahasa, seseorang dapat menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat atau gerak. Dalam mengembangkan bahasa anak usia dini, seorang guru PAUD dapat melakukannya dengan berbagai metode diantara metode Tanya jawab, bercakap-cakap, pemberian tugas dan praktek langsung. Bahasa anak akan berkembang dengan baik jika semua metode diatas terlaksana dengan baik oleh seorang guru.
      Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis akan membahasan tentang Metode-Metode Dalam Perkembangan Bahasa (Metode Tanya Jawab, Bercakap-Cakap, Pemberian Tugas Dan Praktek Langsung)”.
B.     Rumusan masalah
      Adapun rumusan masalah ini yang timbul dari latar belakang poin di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:  
1.      Bagaimana  penerapan metode bercakap-cakap di TK?
2.      Bagaimana Penerapan metode Tanya jawab TK?
3.      Bagaimana  penerapan metode pemberian tugas di TK?
4.      Bagaimana bagaimana penerapan metode praktek langsung di TK?
C.    Tujuan
  Adapun tujuan yang akan di dapat dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui penerapan metode bercakap-cakap di TK
2.      Mengetahui Penerapan metode Tanya jawab TK
3.      Mengetahui penerapan metode pemberian tugas di TK
5.      Mengetahui bagaimana penerapan metode praktek langsung di TK

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Metode bercakap-cakap di TK
1.               Pengertian metode bercakap-cakap
           Dra. Moeslikhaton R. MPd (1999:92) menuliskan bahwa bercakap-cakap dapat berarti komunikasi lisan antara anak dan guru atau antara anak dengan anak melalui kegiatan monolog dan dialog. Kegiatan monolog dilaksanakan di kelas dengan cara anak berdiri dan berbicara di depan kelas atau di tempat duduknya, mengungkapkan segala sesuatu yang diketahui, dimiliki dan dialami, atau menyatakan perasaan tentang sesuatu yang memberikan pengalaman yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, atau menyetakan keinginan untuk memiliki atau bertindak sesuatu.
           Menurut Hilderbrand, (1986:297) pada buku Metode pengajaran di TK karangan Dra. Moeslichatoen R, MPd (1999:26) bercakap-cakap berarti saling mengomunikasikan pikiran dan perasaan secara verbal atau mewujudkan kemampuan bahasa reseptip dan ekspresif. Lain pula menurut Gordin & Browne 1985:314 pada buku yang sama dikatakan bahwa bercakap-cakap dapat pula diartikan sebagai dialog atau sebagai perwujudan bahasa reseptif dan ekspresif dalam suatu situasi.
           Moeslichaton melanjutkan bercakap-cakap merupakan salah satu bentuk komunikasi antar pribadi. Berkomunikasi merupakan proses dua arah. Untuk terjadinya komunikasi dalam percakapan diperlukan keterampilan mendengar dan keterampilan berbicara. Untuk bercakap-cakap secara efektif, belajar mendengarkan dan belajar berbicara sama pentingnya. Sebagai pendengar dalam berkomunikasi antar pribadi sedikitnya ada tiga hal yang harus dilakukan, yaitu:
a)      Mengukur pemahaman yang didengarnya secara pasti
b)      Bila mengetahui bahwa pesan yang disampaikan itu tidak jelas, ia dapat memberitahukan kepada si pembicara.
c)      Ia dapat menentukan informasi tambahan yang dibutuhkan agar dapat menerima pesan tersebut.
    Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode bercakap-cakap adalah suatu cara penyampaian bahan pengembangan bahasa yang dilaksanakan melalui bercakap-cakap dalam bentuk Tanya jawab antara anak dengan guru atau anak dengan anak, yang dikomunikasikan secara lisan dan merupakan salah satu bentuk komunikasi antar pribadi, dimana satu dengan yang lainnya saling mewujudkan bahasa yang reseptif dan ekspresif dalam suatu dialog yang terjadi dalam suatu situasi
2.            Manfaat metode bercakap-cakap
        Dra Moeslichatun (199:95) menyatakan bahwa metode bercakap-cakap mempunyai manfaat:
a.        Meningkatkan keberanian anak untuk mengaktualisasikan diri dengan menggunakan kemampuan berbahasa secara ekspresif, menyatakan pendapat, menyatakan perasaan, menyatakan keinginan, dan kebutuhan secara lisan.
b.      Meningkatkan keberanian anak untuk menyatakan secara lisan apa yang harus dilakukan oleh diri sendiri dan anak lain.
c.       Meningkatkan keberanian anak untuk mengadakan hubungan dengan anak lain atau dengan gurunya agar terjalin hubungan social yang menyenangkan.
d.       Dengan seringnya anak mendapat kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya, perasaannya, dan keinginannya maka hal ini akan semakin meningkatkan kemampuan anak membangun jati dirinya.
e.       Dengan seringnya kegiatan bercakap-cakap diadakan, semakin banyak informasi baru yang diperoleh anak yang bersumber dari guru atau anak lain.
Selanjutnya Moeslichatun menyatakan makna penting bagi perkembangan anak taman kanak-kanak karena bercakap-cakap dapat.
a.        Meningkatkan keterampilan berkomunikasi dengan orang lain
b.      Meningkatkan keterampilan dalam melakukan kegiatan bersama
c.       Meningkatkan keterampilan menyatakan perasaan, serta menyatakan gagasan pendapat secara verbal
d.      Membantu perkembangan dimensi social, emosi dan kognitif, terutama berbahasa.
3.               Tujuan metode bercakap-cakap
Dengan mengunakan metode bercakap-cakap tujuan pengembangan bahasa yang ingin dicapai antara lain:
a.       Mengembangkan kecakapan dan keberanian anak dalam menyampaikan pendapatnya kepada siapapun.
b.       Memberi kesempatan kepada anak untuk berekpresi secara lisan
c.       Memperbaiki ucapan dan lafal anak
d.        Menambah perbendaharaan/kosa kata
e.         Melatih daya tangkap anak
f.         Melatih daya piker dan fantasi anak
g.      Menambah pengetahuan dan pengalaman anak didik
h.        Memberikan kesenangan kepada anak
i.         Merangsang anak untuk belajar membaca dan menulis.
4.               Kelebihan dan kelemahan metode bercakap-cakap
Metode bercakap-cakap memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya yaitu:
a.       Anak mendapat kesempatan untuk mengemukakan ide-ide dan pendapatnya
b.      Anak mendapat kesempatan untuk menyumbangkan gagasannya
c.       Hasil belajar dengan metode bercakap-cakap bersifat fungsional karena topic/tema yang menjadi bahan percakapan dalam keseharian dan di lingkungan anak.
d.       Mengembangkan cara berpikir kritis dan sikap hormat atau menghargai pendapat orang lain.
e.        Anak mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan belajarnya pada taraf yang lebih tinggi.
Sedangkan kelemahan metode bercakap-cakap yaitu:
a.       Membutuhkan waktu yang cukup lama
b.      Memerlukan ketajaman dalam menangkap inti pembicaraan
c.       Dalam prakteknya, percakapan akan selalu didominasi oleh beberapa orang saja.
d.       Implementasi metode bercakap-cakap pada pengembangan bahasa garis-garis besar program kegiatan belajar taman kanak-kanak 1994
5.                  Bentuk-bentuk metode bercakap-cakap
a.       Bercakap-cakap bebas
Bercakap-cakap bebas adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru dengan seorang anak atau sekelompok anak taman kanak-kanak dalam membahas berbagai topic yang berkaitan dengan pembelajaran di taman kanak-kanak. Langkah-langkah dalam melakukan metode ini adalah:
1)      mengkondisikan anak-anak untuk dapat duduk dengan nyaman dan tertib, yang penting anak dapat melihat anda dan anak lainnya.
2)      mengajukan pertanyaan yang dapat merangsang anak untuk bercakap-cakap.
3)      Anak mulai melaksanakan percakapan dengan anda.
4)      memberi kesempatan, agar anak dapat menceritakan tentang kejadian di sekitarnya sesuai dengan pertanyaan anda.
5)      Apabila anda menemukan anak yang belum dapat mengucapkan kalimat dengan baik dan benar (kalimat sederhana), anda hendaknya berusaha memperbaiki secara bijaksana dan bagi yang pasif diberi dorongan atau motivasi
6)      melakukan evaluasi dari kegiatan percakapan tersebut.
b.      Bercakap-cakap menurut pokok bahasan
      Bercakap-cakap menurut pokok bahasan adalah kegiatan percakapan antara guru dengan anak didik, dengan pokok bahasan yang telah ditetapkan . Pokok bahasan yang menjadi topik percakapan disesuaikan dengan tema pembelajaran yang dipilih baik untuk kelompok A maupun untuk kelompok B. Langkah-langkah dalam melakukan percakapan adalah:
1)     menyiapkan media atau alat peraga yang disesuaikan dengan pokok bahasan sebagai topik percakapan.
2)     Dengan nyanyian atau permainan anda mengkondisikan anak-anak untuk dapat duduk dengan nyaman dan tertib. yang penting anak dapat melihat Anda dan anak lainnya.
3)     membicarakan alat peraga yang  telah di siapkan.
4)     merangsang percakapan anak dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pokok bahasan.
5)     memberi kesempatan pada anak untuk menjawab pertanyaan dengan kalimat sederhana.
6)     berusaha memperbaiki secara bijaksana bagi anak yang belum dapat mengucapkan dengan baik dan member anak tersebut motivasi.
7)     Menyimpulkan topic dan melakukan evaluasi
c.       Bercakap-cakap berdasakan gambar seri
         Kegiatan bercakap- cakap berdasarkan gambar seri adalah suatu kegiatan percakapan yang dilakukan guru kepada anak TK dengan bantuan buku bergambar yang critanya berseri. Biasanya terdiri dari 4 seri. Langkah-langkah bercerita melalui gambar seri ini adalah:
1)      menyiapkan alat peraga yang digunakan
2)      mengatur dan mengkondisikan tempat duduk anak yang nyaman.      
3)      memperhatikan 4 gambar yang diperlihatkan oleh anda di papan tulis.
4)      mendengarkan penjelasan tentang judul gambar seri
5)      melepas gambar yang terdapat  di papan tulis.
6)      Anak dan guru membicarakan gambar satu demi satu dan mencari hubungan antara gambar- gambar.
7)      Anak menyimpulkan isi cerita.
8)      memberi tugas pada anak untuk mengurutkan 4 gambar seri tersebut secara bergantian
B.     Metode Tanya jawab di TK
1.      Pengertian metode Tanya jawab
     Menurut Dra. Roestiyah N.K, metode Tanya  Jawab  adalah  suatu  cara mengajar  di  mana  guru  dan  siswa  aktif  bersama,  guru  bertanya  siswa memberikan  jawaban,  siswa  mengemukakan  pendapat  ide  baru,  dan dengan ini guru bertujuan. Sedangkan menurut Drs. Soetomo, metode Tanya Jawab adalah  suatu  metode  di mana guru menggunakan/memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa menjawab,  atau  sebaliknya  siswa  bertanya  pada  guru  dan  guru  menjawab pertanyaan siswa.
     Metode Tanya Jawab, menurut Syaiful B.  Djamarah  adalah  cara penyajian  pelajaran  dalam  bentuk  pertanyaan  yang  harus  dijawab, terutama oleh dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Sedangkan menurut Armai Arief,  metode  Tanya  Jawab  adalah  suatu  teknik penyampaian  pelajaran  dengan cara  guru  mengajukan  pertanyaan.  Atau suatu metode di dalam pendidikan di mana guru bertanya sedangkan siswa menjawab tentang materi yang ingin diperoleh.
     Berdasarkan beberapa pendapat di  atas,  dapat  disimpulkan bahwa metode Tanya Jawab  ialah  suatu  metode mengajar  yang dijadikan adanya komunikasi langsung  di  mana  guru mengajukan  pertanyaan-pertanyaan dan siswa menjawab tentang materi yang  diperolehnya atau sebaliknya siswa bertanya dan guru menjawab sehingga siswa termotivasi.
2.      Tujuan metode Tanya jawab
Tujuan metode Tanya jawab ini adalah:
a. Melatih keberanian anak untuk mengajukan pendapat
b.Melatih keberanian anak untuk bertanya terhadap apa yang tidak dipahaminya.
c. Melatih anak dalam bertutur dengan intonasi yang baik.
d.      Mengembangkan kosakata dan perbendaharaan kata  anak.
e. Melatih anak untuk menghargai pendapat orang lain
f. Melatih anak untuk mau mendengarkan atau mendengar pertanyaan maupun jawaban orang lain.
3.      Bentuk-bentuk kegiatan metode Tanya jawab
a.       Tanya jawab secara spontan
   Kegiatan ini dilakukan oleh guru kepada anak didik, antar anak didik, atau antar sekelompok anak didik yang dapat dilakukan didalam kelas atau diluar kelas dengan tidak dibatasi topic/pokok bahasannya
b.      Tanya jawab berdasaran  pokok bahasan
   Kegiatan ini biasanya diprogramkan guru dalam pengembangan pembelajarannya akan mengembangkan semua aspek pengembangan anak di TK. Pada kegiatan Tanya jawab inipun anak dapat mengekspresikan dirinya melalui mimic atau tanpa mimic.
4.      Pelaksanaan kegiatan Tanya jawab
  Ada beberapa hal yang harus mendapatkan perhatian dalam pelaksanaan kegiatan Tanya jawab adalah sebagai berikut (Depdikbud: 1998: 27)
a.       Pertanyaan hendaknya ditujukan kepada semua anak, sehingga semua anak merasa dapat diberi kesempatan untuk menjwab pertanyaan.
b.      Pertanyaan hendaknya tidak keluar dari ruang lingkup  bahan pengembangan  yang telah diajarkan.
c.       Pertanyaan hendaknya mencakup dan mewakili tujuan yang hendak dicapai.
d.      Guru membimbing dan mengarahkan pengamatannya atau pemikiran anak terhadap bahan pengembangan yang telah dipelajari.
e.       Pertanyaan hendaknya di ajukan ketika suasana kelas dalam keadaan tenang dan anak-anak telah menunjukkan kesiapan mental
f.       Setiap jawaban anak hendaknya dihargai.
g.      Guru berusaha membangkitkan keberanian anak untuk bertanya.
h.      Guru memberikan contoh bagaimana mengajukan pertanyaan yang baik.
i.        Sebelum guru menjwab pertayaan anak, lebih baik jawaban itu ditawarkan kepada semua anak.
j.        Pertanyaan yang diberikan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat dan jelas.
5.      Perbedaan metode bercakap-cakap dengan Tanya jawab
Pada metode bercakap-cakap interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik, atau antara anak  dengan anak bersifat menyenangkan berupa dialog yang tidak kaku. Topik percakapan dapat bebas ataupun ditentukan. Dalam percakapan tersebut, guru bertindak sebagai fasilitator, artinya guru lebih banyak memotivasi anak dengan harapan anak lebih aktif dalam mengemukakan pendapatnya atau mengekpresikan secara lisan. Sedangkan pada metode Tanya jawab, interaksi antara guru dan anak didik, atau antara anak dengan anak bersifat kaku, karena sudah terikat pada pokok bahasan. Dialog terjadi karena ada yang harus ditanyakan dan ada yang menjawab dengan benar.
C.    Metode pemberian tugas
1.      Pengertian metode pemberian tugas
     Menurut Moeslichatoen (Wati,  2012), “Metode pemberian tugas  merupakan tugas atau pekerjaan yang  sengaja diberikan kepada anak TK yang  harus dilaksanakan dengan baik. Tugas itu  diberikan kepada anak TK untuk memberi  kesempatan kepada mereka untuk  menyelesaikan tugas yang didasarkan pada  petunjuk langsung dari guru yang sudah  dipersiapkan sehingga anak dapat  menjalani secara nyata dan melaksanakan  dari awal sampai tuntas. Tugas yang  diberikan kepada anak dapat diberikan  secara perorangan atau kelompok (Kurikulum Taman kanak-Kanak, 1986:10)”.
     Sujiono  (2007:77) menyatakan bahwa metode  pemberian tugas adalah metode yang  memberikan kesempatan kepada anak  melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk  langsung dari guru, apa yang harus  dikerjakan, sehingga anak dapat  memahami tugasnya secara nyata agar  dapat dilaksanakan secara tuntas. Metode  pemberian tugas dapat diberikan secara  berkelompok atau perorangan. Sedangkan menurut Gunarti  (2008:73), metode pemberian tugas  merupakan tugas atau pekerjaan yang  sengaja diberikan kepada anak yang harus  dilaksanakan dengan baik.
     Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode pemberian tugas merupakan salah satu metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran baik  dalam bentuk tugas-tugas di sekolah ataupun di rumah untuk melatih tanggung jawab anak dan melatih seberapa besar pemahaman anak terhadap materi yang diberikan.
2.      Manfaat metode pemberian tugas
  Manfaat penggunaan metode pemberian tugas adalah :
a. Untuk memberikan pengalaman belajar yang dapat meningkatkan cara belajar yang lebih baik dan memantapkan penguasaan perolehan hasil belajar.
  1. Bila dirancang secara proportional dapat meningkatkan bagaimana cara belajar yang benar.
  2. Apabila diberikan secara teratur, berkala akan menanamkan sikap belajar yang positif yang pada gilirannya dapat memotivasi anak untuk belajar sendiri, berlatih sendiri, dan memelajari kembali sendiri.
  3. Apabila dirancang secara tepat dan seksama akan menghasilkan prestasi belajar secara optimal.
  4. Bila menggunakan bahan yang bervariasi sesuai denga kebutuhan dan minat, maka memberikan arti yang besar bagi anak TK dalam konteks dapat membangkitkan minat anak  terhadap tugas yang akan diberikan berikutnya.
3.      Tujuan metode pemberian tugas
Tujuan metode pemberian tugas  adalah:
a.       Anak memperoleh pemantapan cara mempelajari materi pelajaran secara lebih efektif karna dalam kegiatan melaksanakan tugas itu anak memperoleh pengalaman belajar untuk memperbaiki cara belajar yang kurang tepat.
  1. Untuk meningkatkan keterampilan berfikir, yaitu keterampilan pada kemampuan yang paling sederhana  sampai ke yang kompleks yaitu dari kemampuan mengingat sampai kemampuan problem solve.
  2. Anak mampu meningkatkan kemampuan berfikirnya dalam kaitan pengembangan kreativitas, bahasa, berhitung, music, bermain, dan ilmu pengetahuan alam.
4.      Kelebihan dan kekurangan metode pemberian tugas
Metode pemberian tugas memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah:
a.       Pengajaran klasikal cenderung untuk menyesuaikan cara dan kecepatan mengajar terhadap ciri-ciri umum di kelas itu.
b.      Metode pemberian tugas digunakan untuk melatih aktivitas, kretivitas, tanggung jawab dan disiplin peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
c.       Peserta didik mendapat kesempatan untuk melatih diri bekerja secara mandiri.
d.      Metode pemberian tugas dapat merangsang daya pikir peserta didik, karena mereka dituntut untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapinya.
e.       Pemberian tugas disamping dapat dilakukan secara individu bisa juga dilakukan secara kelompok, dalam hal ini peserta didik dikelompokkan dalam kelompok-kelompok kecil.
Sedangkan kelemahannya adalah:
a.       Apabila diberikan tugas kelompok, seringkali yang mengerjakannya hanya peserta didik tertentu saja..
b.       Apabila tugas diberikan diluar kelas, sulit untuk mengontrol peserta didik bekerja secara mandiri dan menyuruh orang lain untuk menyelesaikannya.
c.       Metode pemberian tugas menuntut tanggung jawab guru yang besar untuk memeriksa dan memberikan umpan balik terhadap tugas-tugas yang dikerjakan oleh peserta didik.
d.       Sering terjadi penyimpangan dalam penggunaan metode pemberian tugas dari pengajaran menjadi semacam hukuman.
e.       Apabila tugas sulit dikerjakan akan menyita waktu peserta didik untuk kegiatan lainnya.
5.      Langkah-langkah dalam metode pemberian tugas
a.       Tugas harus direncanakan secara jelas dan sistematis, terutama tujuan penugasan dan cara pengerjaannya.
b.      Tugas yang dberikan harus dapat dipahami peserta didik, kapan mengerjakannya, bagaimana cara mengerjakannya.
c.       Apabila tugas tersebut berupa tugas kelompok, perlu diupayakan agar seluruh anggota kelompok dapat terlibat secara aktif dalam proses penyelesaian tugas tersebut, terutama kalau tugas tersebut diselesaikan di luar kelas.
d.      Perlu diupayakan guru mengontrol proses penyelesaian tugas yang dikerjakan oleh peserta didik.
e.       Berikanlah penilaian secara proporsional terhadap tugas-tugas yang dikerjakan peserta didik.
D.    Metode praktek langsung
1.      Pengertian praktek langsung
     Metode praktik langsung adalah metode yang dilakukan oleh guru dengan cara melakukan praktek secara langsung sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada anak-anak. Melalui kegiatan praktik langsung diharapkan anak mendapatkan pengalaman melalui interaksi langsung dengan objek. Contoh: Guru menuangkan pasir dalam ember kemudian anak mengikuti apa yang telah dilakukan guru.
     Praktek langsung adalah proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dengan cara melakukan praktek secara langsung sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada anak-anak.
  Praktik langsung, atau hands–on learning, adalah istilah yang umum dalam pembelajaran sains. Praktik langsung merupakan pengalaman pendidikan yang melibatkan anak secara aktif dalam manipulasi objek untuk menambah pengetahuan atau pengalaman (Haury & Rillero, 1994). Meinhard (Haury & Rillero, 1994) mengemukakan bahwa kegiatan praktik langsung adalah kegiatan menggunakan objek, berupa makhluk hidup maupun benda mati, yang tersedia secara langsung untuk penelitian.  Metode praktek merupakan metode mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan latihan praktek agar siswa memiliki ketegasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.
2.      Karakteristik metode praktek langsung
Karakteristik Metode Langsung ini antara lain adalah sebagai berikut:
a.       Materi pelajaran berupa: buku teks yang berisi daftar kosa kata dan penggunaannya dalam kalimat.
b.      Kaidah-kaidah bahasa diajarkan secara induktif, yaitu berangkat dari contoh-contoh kemudian diambil kesimpulan.
c.       Kata-kata kongkret diajarkan melalui demonstrasi, peragaan benda langsung dan gambar.
d.      Kemampuan komunikasi lisan dilatihkan secara cepat melalui Tanya jawab yang terencana dalam pola interaksi yang bervariasi.
e.       Kemampuan berbicara dan menyimak kedua-duanya dilatihkan.
f.       Guru dan siswa sama-sama aktif, tapi guru berperan memberikan stimulus berupa contoh ucapan, peragaan, dan pertanyaan, sedangkan siswa hanya merespon dalam bentuk menirukan, menjawab pertanyaan, memeragakan, dan sebagainya.
g.       Ketepatan pelafalan dan tata bahasa ditekankan.
3.      Kelebihan dan Kekurangan Metode Praktik Langsung
           Metode praktek langsung ini memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihannya yaitu:
a.        Pembelajaran lebih bermakna sebab anak secara langsung dapat mempelajari dan memecahkan masalah secara langsung.
b.       Metode ini sangat sesuai dengan model pembelajaran konstruktivisme yang sedang dikembangkan dalam pembelajaran saat ini, yaitu merangsang anak untuk berfikir dalam memecahkan masalah.
c.       Siswa lebih mudah mengerti dan memahami.
d.      Siswa bisa langsung memperaktikkan setelah mendapatkan teori.
Sedangkan kekurangannya yaitu:
a.        Kadang membutuhkan biaya yang cukup besar, khususnya dalam praktek langsung terhadap alat-alat tertentu.
b.      Tanpa bimbingan secara baik, biasanya ada anak-anak yang mengalami kesulitan dan tidak mendapatkan bimbingan dengan benar dari gurunya.
c.        Ketidak sediaan alat peraga atau prasarana yang mendukung
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
         Metode bercakap-cakap adalah suatu cara penyampaian bahan pengembangan bahasa yang dilaksanakan melalui bercakap-cakap dalam bentuk Tanya jawab antara anak dengan guru atau anak dengan anak, yang dikomunikasikan secara lisan dan merupakan salah satu bentuk komunikasi antar pribadi, dimana satu dengan yang lainnya saling mewujudkan bahasa yang reseptif dan ekspresif dalam suatu dialog yang terjadi dalam suatu situasi. Metode Tanya Jawab  ialah  suatu  metode mengajar  yang dijadikan adanya komunikasi langsung  di  mana  guru mengajukan  pertanyaan-pertanyaan dan siswa menjawab tentang materi yang  diperolehnya atau sebaliknya siswa bertanya dan guru menjawab sehingga siswa termotivasi.
         Metode pemberian tugas merupakan salah satu metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran baik  dalam bentuk tugas-tugas di sekolah ataupun di rumah untuk melatih tanggung jawab anak dan melatih seberapa besar pemahaman anak terhadap materi yang diberikan. Sedangkan metode Praktek langsung adalah proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dengan cara melakukan praktek secara langsung sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada anak-anak.
B.     Saran
Dari makalah yang telah dibuat, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang  membangun dari pembaca sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.



DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Siti. 2008. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia  Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta : PT     Rineka Cipta
Sujiono, Yuliani Nurani. 2007. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas         Terbuka.